Peran
Perdagangan Internasional dalam Perekonomian Indonesia
Perdagangan
internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara
individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan
pemerintah negara lain.
Faktor
Pendorong Perdagangan Internasional :
1. Keanekaragaman Kondisi Produksi
Keanekaragaman
kondisi produksi merujuk kepada potensi faktor-faktor produksi yang dimiliki
suatu negara. Contohnya Indonesia,
memiliki potensi besar dalam memproduksi barang-barang hasil pertanian.
Dengan kata lain, melalui perdagangan, suatu negara dapat memperoleh barang
yang tidak dapat dihasilkannya di dalam negeri.
2. Penghematan Biaya Produksi/Spesialisasi
Perdagangan
internasional memungkinkan suatu negara memproduksi barang dalam jumlah besar,
sehingga menghasilkan increasing returns to scale atau biaya produksi rata-rata
yang semakin menurun ketika jumlah barang yang diproduksi semakin besar. Jadi,
apabila suatu negara berspesialisasi memproduksi barang tertentu dan
mengekspornya, biaya produksi rata-ratanya akan turun.
3.
Perbedaan Selera
Sekalipun
kondisi produksi di semua negara adalah sama, namun setiap negara mungkin akan
melakukan perdagangan jika selera mereka berbeda. Contohnya, Norwegia
mengekspor daging dan Swedia mengekspor ikan. Kedua negara akan memperoleh
keunggulan dari perdagangan ini dan jumlah orang yang berbahagia meningkat.
Diplomasi
ekonomi kini menjadi salah satu prioritas dalam politik luar negeri Indonesia terutama
sejak pemerintahan terakhir (era Presiden Joko Widodo). Presiden Indonesia menyampaikan
bahwa seluruh duta besar RI harus berperan sebagai salesman, dengan porsi 90
persen aspek ekonomi dan hanya 10 persen untuk aspek politik (Susilo, 2014).Jokowi
menginginkan akses pasar-pasar luar negeri diperluas sehingga dapat mendorong
volume ekspor Indonesia. Diharapkan dengan berkembangnya ekspor Indonesia, maka
pada akhirnya dapat membantu mendorong perekonomian dalam negeri termasuk
mensejahterakan seluruh masyarakat Indonesia.Diplomasi ekonomi untuk mencapai
kesejahteraan ekonomi menjadi bagian yang semakin penting dalam politik luar
negeri di berbagai negara, dan salah satu bagian dari diplomasi ekonomi ini
adalah diplomasi perdagangan. Perdagangan luar negeri merupakan salah satu
variabel penting pertumbuhan ekonomi di suatu perekonomian; tidak mengherankan bahwa
seluruh negara berupaya keras untuk mendorong kerjasama perdagangan dengan tujuan
mendorong pertumbuhan ekonomi. Mudahnya tujuan tersebut dapat dicapai dengan mendorong
ekspor dalam negeri dan mengurangi volume impor sebagaimana dipahami oleh para
ekonomi beraliran merkantilis.
Salah
satu indikator pertumbuhan ekonomi adalah dengan Produk Domestik Bruto(PDB).
PDB merupakan indikator kesejahteraan perekonomian di suatu negara dan dapat menjadi
rujukan untuk mengukur kesejahteraan masyarakat yang diukur dengan tingkat pendapatan
(income). Maka semakin meningkat ekspor suatu negara, pendapatan masyarakat akan
meningkat pula. Namun demikian, di era perekonomian terbuka saat ini maka pada
saat bersamaan pula arus impor juga akan meningkat yang dimana dalam pengukuran
pertumbuhan ekonomi, meningkatnya nilai impor akan berdampak terhadap penurunan
PDB. Maka dari itu, liberalisasi perdagangan suatu negara di satu sisi akan
mendorong peningkatan nilai perdagangan, namun disisi lain akan mempengaruhi
neraca perdagangannya.
Dampak Perdagangan Internasional Indonesia Terhadap Kesejahteraan Masyarakat:
Dampak Positif Perdagangan Internasional bagi Perekonomian Indonesia
Perdagangan internasional memiliki dampak positif bagi Indonesia sebagai berikut:
1.Terpenuhi kebutuhan akan berbagai macam barang dan jasa.
2.Penduduk
di negara yang bersangkutan dapat memperoleh barang dan jasa dengan mudah dan
murah sebagai akibat dari adanya efisiensi dan spesialisasi.
3.Devisa
negara meningkat.
4.Terbukanya
kesempatan kerja.
5.Terciptanya
persahabatan dan kerja sama antarnegara di berbagai bidang.
6.
Terdorongnya kegiatan ekonomi dalam negeri.
Dampak
Negatif Perdagangan Internasional bagi Perekonomian Indonesia
Selain memiliki dampak positif, perdagangan internasional juga memiliki dampak negatif. Adapun dampak negatif yang ditimbulkan oleh perdagangan internasional antara lain sebagai berikut:
1.Mundurnya
industri dalam negeri jika masyarakat lebih menyukai produk-produk yang diimpor
dari luar negeri. Hal ini menyebabkan pemerintah di berbagai negara melakukan
kebijakan proteksi. Kebijakan proteksi yang dikeluarkan pemerintah dapat
berbentuk kuota, tarif, dan subsidi.
2.Munculnya
ketergantungan terhadap negara-negara maju sebagai pemilik faktor-faktor
produksi. Dengan ada ketergantungan tersebut, negara-negara maju dapat
menetapkan kebijakan-kebijakan ekonomi yang merugikan negara berkembang seperti
Indonesia.
Daftar
Pustaka :
Jurnal Ilmiah:
1.Sulthon
Sjahril Sabaruddin.DAMPAK PERDAGANGAN INTERNASIONAL INDONESIA TERHADAP
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT: APLIKASI STRUCTURAL PATH ANALYSIS
2.
Jimmy Hasoloan(Dosen Prodi Pend. Ekonomi FKIP Unswagati). PERANAN PERDAGANGAN
INTERNASIONAL DALAM PRODUKTIFITAS DAN PEREKONOMIAN
Berita
Online :
Buku
:
1.Feriyanto,A.2015.
Kupas Tuntas Prosedur Ekspor Impor.Pustaka Baru Press
2.Situmorang,A.2014.Ekonomi
untuk SMA/MA Kelas XI (Kurikulum 2013) (Jilid 2).Erlangga
3.
Dosen Pengampu dan Tim Asisten. BUKU PEDOMAN PRAKTIKUM PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
(http://labsepk.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2015/11/Buku-Panduan-Perdagangan-Internasional.pdf)