PEREKONOMIAN INDONESIA DEWASA INI
Jokowi: Beda dari 1998, Ekonomi Indonesia Saat
Ini Banyak Diacungi Jempol
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali
meyakinkan kepala daerah bahwa situasi ekonomi saat ini jauh berbeda
dibandingkan krisis yang terjadi pada tahun 1998 dulu. Jokowi bahkan menyebut
pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga 2015 bisa mencapai 4,85 persen dan
inflasinya hingga akhir tahun bisa ditekan sampai di bawah 4
persen."Sekarang kita lihat, keadaan ekonomi kita banyak yang khawatir, banyak
yang ngomong kita krisis ekonomi. Bapak, Ibu, harus lihat angka. Kita
ini kalau terima tamu, mereka acung jempol ke Indonesia.Saya ingin tunjukkan
posisi angka karena orang sering ditakuti dengan membandingkan 1998," ujar
Jokowi saat memberikan pemaparan kepada ratusan kepala daerah di Istana Negara.Jokowi
mengatakan, berdasarkan prediksi Bank Indonesia (BI), pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada triwulan ketiga akan meningkat menjadi 4,85 persen dibandingkan
triwulan sebelumnya, yakni 4,67 persen. Sementara itu, pada tahun 1998,
pertumbuhan ekonomi bisa mencapai minus 13 persen.Sementara itu, dilihat dari
inflasi, pada tahun 1998, inflasi pada saat itu mencapai 82 persen, sedangkan
saat ini inflasi masih di bawah 5 persen.Berdasarkan perkiraan BI, sebut Jokowi,
hingga akhir tahun 2015, inflasi terjaga di bawah 4 persen.Untuk nilai tukar,
lanjut Jokowi, pada tahun 1998, nilai kurs rupiah
mencapai Rp 16.600, melonjak jauh dari yang sebelumnya berada di level Rp
2.000. Sementara itu, saat ini, nilai tukar ada di level Rp 13.600.Selain itu,
dilihat dari faktor kredit macet juga disebutkan Jokowi sangat berbeda. Jika
pada tahun 1998 non performing loan (NPL) atau kredit macet
mencapai 30 persen, saat ini hanya berkisar 2,6 persen-2,8 persen.
Muliaman Hadad: Awal 2016 Situasi Ekonomi
Indonesia Akan Berubah
Dalam beberapa bulan ke depan sampai
akhir 2015, keadaan ekonomi dunia masih akan tidak menentu, namun akan terjadi
perubahan mulai awal tahun 2016. Demikian pendapat Ketua Dewan Komisioner
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia.Dalam uraiannya Muliaman Hadad
mengatakan saat ini memang terjadi pelemahan pertumbuhan ekonomi di beberapa
bagian dunia, terutama di China, dan negara-negara berkembang termasuk di
Indonesia.Menjawab pertanyaan apakah Indonesia sekarang mengalami krisis
ekonomi, Muliaman mengatakan "Tidak"."Kalau kita lihat
negara-negara lain berada dalam situasi lebih buruk dari kita. Thailand,
Malaysia, Singapura dan negara-negara berkembang lainnya.Berbicara mengenai
awal tahun 2016, Muliaman Hadad mengatakan hal yang dilakukan pemerintah
Indonesia saat ini misalnya dengan mengeluarkan paket kebijakan ekonomi bulan
September adalah untuk menciptakan momentum baru guna menumbuhkan kembali gerak
perekonomian.
IMF Prediksi Ekonomi RI 5%
Dana Moneter
Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada 2016 akan berada sekitar 5 persen,
setelah pada 2015 mencapai 4,79 persen.IMF menilai prospek ekonomi
Indonesia dalam jangka menengah masih baik, terutama karena
dukungan kebijakan-kebijakan pemerintah untuk merealisasikan pertumbuhan
ekonomi yang menyeluruh bagi semua lapisan masyarakat.IMF juga menilai kinerja
ekonomi makro Indonesia pada 2015 sangat positif.Sedangkan dari aspek perbaikan
fundamental ekonomi Indonesia, IMF memuji capaian
inflasi 2015 sebesar 3,3 persen, bahkan lebih rendah dari proyeksi pemerintah
dan Bank Indonesia, serta keberhasilan menurunkan defisit transaksi berjalan
menjadi 2 persen dari PDB, semula sekitar 3 persen dari PDB pada 2014.
Daftar Pustaka :
Terbit :
Rabu, 21 Oktober 2015,17:40 WIB
Di Download Tanggal : 06 Maret 2016,11:51 WIB
Terbit :
11 September 2015, 12:30 AEST
Di Download Tanggal : 06 Maret 2016,13:00 WIB
Terbit :
Selasa, 15 Maret 2016 - 15:47 WIB
Di Download Tanggal : 21 Maret 2016.15:39 WIB
0 komentar: